Gudang Ilmu Fandi
-

kursor

Minggu, 09 Juni 2013

Logam Emas Pada Peralatan Elektronik

  
EMAS & PERAK DARI SAMPAH
Di China tepatnya desa Guiyu, banyak barang elektronik dari berbagai belahan dunia yang telah rusak  untuk di daur ulang disini. seperti Handphone, Keyboard, Monitor, dan lain sebagainya. Begitu pula di Jepang, di beberapa pojok kota ternyata ada kesibukan yang tak pernah kita bayangkan karena Jepang sebagai negara teknologi. Komputer bekas, handpnone bekas, dan bahan elektronik lainnya, dimata kita mungkin itu hanyalah sampah yang sudah tak layak untuk disimpan lagi. Tapi para ilmuwan Jepang memiliki persepsi yang berbeda. Dari kumpulan sampah elektronik itu, mereka bisa mendapatkan emas yang tidak sedikit. Bahkan tidak hanya emas, ada juga perak, tembaga, dan logam lainnya. Pendapatan yang dihasilkan dari memulung logam-logam bekas yang terdapat pada alat elektronik tua itu tidaklah sedikit. Bayangkan saja, dalam satu ton ore di pertambangan rata-rata emas yang bisa didapatkan hanya 5 gram. Sedangkan emas yang dihasilkan dari satu ton telepon selular bekas adalah 150 gram.
Bisnis daur ulang sampah ini sangat menguntungkan, tetapi Jepang agak kesulitan untuk mendapatka sampah elektronik, khususnya produk telepon seluler. Mengapa? Karena kebanyakan dari orang-orang Jepang lebih suka menggunakan ponsel daripada telepon seluler. Walaupun begitu, dari sekian banyak ponsel yang ada di Jepang, yang bisa di daur ualng hanya skitar 10-20 persen saja, karena penduduk Jepang lebih suka menyimpan ponsel yang sudah tidak mereka gunakan daripada harus membuangnya.
Lalu darimanakah Jepang mendapatkan suply sampah elektronik tersebut? T
erbanyak diantaranya adalah dari Indonesia. Untuk mendapatkan sampah saja Jepang harus impor dari Indonesia. Sedangkan kita punya banyak lahan sampah tapi tidak bisa memanfaatkannya. Sungguh ironismemang, Kita harus menjual sampah ke Jepang yang nantinya akan kita beli lagi dalam bentuk emas atau produk lain. Lalu yang sangat mencengangkan adalah proses pengolahan atau pengambilan emas dan perak  dari barang elektronik tersebut ternayata mudah bagi tangan-tangan trampil orang Indonesia. Teknik pengolahan emas dan perak pada limbah elektronik tersebut cukup mudah, murah juga tidaklah harus berteknologi. Bisa dikerjakan siapa saja khususnya orang-orang Indonesia yang notabene orangnya trampil, ulet, telaten dan sabar. Akan tetapi memang, pengerjaanya ADA RAHASIANYA. Karena rahasianya inilah sehingga kita hanya bisa mengumpulkan limbahnya saja, bukan uangnya yang ternyata besar. Pengolahan hanya dengan alat-alat kecil sederhana dengan beberapa cairan dll yang bisa kita beli di toko-toko bahan kimia umum.
Coba bayangkan, negara kita adalah sasaran pasar bagi negara produsen elektronika di dunia, sementara pengolahan barang bekasnya khususnya dalam pengolahan emas dan perak yang ada pada barang elektronik tersebut tidaklah banyak, bahkan di Indonesia masih susah dicari. Coba carilah di daerah atau provinsi anda, ada atau tidak?! Coba pikirkan, botol aqua gelas saja tiap hari dicari orang dan pengumpulnya ada beberapa orang di setiap kota kecamatan / kabupaten.  Sedangkan pengolahan limbah elektronik untuk pengambilan emas dan tembaganya justru mungkin di kota anda bahkan di provinsi anda tidak ada.Bagaimana seandainya anda yang memulai, betapa senang orang yang pada numpukin rongsokan elektronik di daerah anda karena tidak perlu lama dan jauh menjual atau bahkan dibuang begitu saja. Yaah maklum, semua itu karena RAHASIA, coba seandainya mereka tahu, sudah pasti berebut untuk menjadi boss pengolah limbah elektronik. Sungguh ini peluang buat Anda, atau Saudara dan Teman Anda. Sekali lagi, INI ADALAH PELUANG USAHA. Anda tidak harus memulai dengan modal besar, cukup memulai dengan memiliki ilmunya atau memiliki rahasianya saja. Anda bisa menawarkan kerjasama dengan pengumpul barang bekas untuk mengolah limbah elektroniknya. Mereka sudah pasti mau dan senang karena selama ini mereka hanya menjual sebagai barang rongsokan dengan harga murah. Kalaupun Anda langsung membelinya juga tidak butuh modal besar. Kalau langsung membeli, pilihlah hanya bagian tertentu saja dari barang-barang elektronik bekas tersebut yang sebenarnya banyak mengandung emas, perak dan tembaga tentunya.

Zaman sekarang ini orang pada membuang komputernya karena laptop yang lebih praktis. Jangankan yang sudah rusak atau tua, yang masih baik juga sudah tidak dipakai. Dan ke depan, limbah elektronik akan semakin banyak. Lalu kemana larinya kalau barang-barang tersebut sudah tidak dipakai pemiliknya? Tentu saja jadi barang rongsokan yang berharga murah bahkan dikasihkan begitu saja biasanya di tempat service komputer atau pengumpulan barang bekas elektronik, seperti pengalaman saya dulu. Karena tidak ada tempatnya membuang, maka aku kasihkan ke tempat service komputer. Tolol yaa?! Haha.. kini sudah tidak lagi kok.
Begitu juga dengan handphone, semua handphone model lama dibuang, padahal di dalamnya terkandung emas.
Coba ingat-ingat, Anda sendiri sudah berapa kali ganti kartu?. Apalagi para ABG dan di counter-counter itu banyak sekali kartu bekas tapi sering pada dibuang-buang. Eh, itu emas lhoo..! Tahukan, berapa harga emas sekarang? Sebutir pasir ada harganya boss..!

Contoh Limbah Elektronik Yang Memiliki Kandungan Emas
Contoh dari rangkaian limbah elektronik bekas yang terdapat pada peralatan elektronik komputer maupun Handphone yang memiliki kandungan lapisan emas yaitu pada PCB komputer , PCB Handphone, Prosesor, Ram, Mother board/main board, hard disk , Soket – soket pada komputer, IC , kartu chip, memori dan masih banyak komponen lainnya yang memiliki kandungan emas, seperti pada panel-panel listrik, peralatan telekomunikasi dan beberapa perangkat elektronik lainnya. Emas dan perak memiliki sifat penghantar listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-konektor pada perangkat elektronik. Emas lebih sering dipilih untuk melapisi bagian-bagian tertentu dari komponen elektronika seperti processor, finger, konektor, relay dan lain sebagainya. Komponen-komponen yang disebutkan di atas beberapa bagiannya memang harus terbuat dari emas karena hanya emaslah yang mampu menghantarkan arus listrik nyaris tanpa hambatan atau disebut juga zero resistensi.
Lihat, komponen-komponen komputer yang ada emas dan peraknya ini.
Montherboard, padanya banyak bagian yang harus dilapisi emas.

Processor, wau full emas boss..!
I C, yang satu ini mantab juga, full perak..!
LihatlahRam ini, yang kuning itu emas boss..!
Socket, itu emas boss..!, Shochet yang terkumpul = Emas terkumpul  

 

PCB Handphone, wow full emas dan perak boss..!

Dalam sirkuit di ponsel atau chip di kartu SIM (GSM) atau RUIM (CDMA), itu ada emasnya. Emas digunakan karena terbukti mampu menyalurkan arus elektronik lebih baik dibandingkan tembaga. Produsen ponsel atau kartu SIM/RUIM tidak pernah mengurangi atau meniadakan kandungan logam mulia itu, walaupun dalam setiap unit jumlahnya mungkin cuma seper seribu gram, karena emas pada SIM/ RUIM pada handphone kita digunakan sebagai penguat sinyal. Nah, jika berhasil mengumpulkan satu juta kartu SIM bekas, kita bias berharap mendapatkan 1.000 gram atau satu kilogram emas murni. Dan jika kita bisa mengurai ponsel bekas, akan lebih banyak lagi emas, perak dan tembaga yang bisa kita peroleh.

Yokohama Metal Co Ltd, sebuah perusahaan pemulung mendapati kenyataan bahwa ponsel dan kartu SIM merupakan tambang emas yang benar-benar luar biasa besar. Jika dari satu ton material yang diambil di tambang emas konvensional hanya didapat sekitar 5 gram emas, dari satu ton ponsel bekas yang dilebur bisa didapat 30 kali lipat, alias 150 gram emas. Bisa Rp 45 Juta SebulanLasykar Mandiri emas dari Singapura, dan juga Jepang, akan masuk Indonesia dan menawarkan pembelian kartu SIM bekas dengan harga sekitar Rp 100, atau Rp 1000 per ponsel. Mereka akan membangun pabrik untuk melebur alat komunikasi tadi, menjaring emas, tembaga dan perak yang ada.  
Coba kita hitung peluang mendulang emas dari kartu SIM dari beberapa operator telekomunikasi yang ada di tanah air. Kita mulai dengan Telkomsel. Tahun ini pelanggannya sudah 52 juta. Dengan pertumbuhan pelanggan yang rata-rata 30% setahun, Telkomsel membutuhkan 200%, bahkan 300% kartu SIM dari jumlah pelanggan aktualnya. Menurut seorang petinggi Telkomsel, persaingan bisnis yang ketat membuat tingkat churn banyaknya pelanggan yang pindah operator sangat tinggi. Untuk mendapat pertumbuhan pelanggan 1,5 juta sebulan seperti saat ini, Telkomsel harus menjual 12 juta kartu perdana (starter pack – SP). Ini berarti, dari Telkomsel saja ada 10,5 juta kartu SIM yang dibuang begitu pulsanya habis. Belum lagi dari PT Indosat, Excelcomindo (XL), dan delapan operator komunikasi nirkabel lain.

Total satu bulan bisa terkumpul sampai 25 juta “kartu mati”. Kalau per kartu beratnya 2 gram, maka jumlah totalnya sekitar 50 ton. Jika semua itu berhasil dikumpulkan dan diambil logamnya, akan didapat sekitar 25 kilogram emas sebulan, dan sekitar 100 kg tembaga Dengan melumatkan 10.000 ponsel bekas atau seberat satu ton (diasumsikan rata-rata per ponsel beratnya 100 gram), berarti akan didapat 150 gram emas, 100 kg tembaga dan 3 kg perak. Ini di luar plastik, atau timahnya yang juga didapat.Logam-logam tadi bisa dijual dalam bentuk ingot (logam bahan baku ) yang harganya sudah cukup lumayan, karena berkadar 99,99% atau kalau emas 24 karat. Kalau mengikuti harga emas dunia yang Rp 300.000 per gram, setiap bulan dari kartu SIM dan RUIM bekas saja bisa didulang harta sedikitnya Rp 7,5 miliar. Padahal modalnya hanya 25 juta kali Rp 100, alias Rp 2,5 miliar.

Angka pendapatan ini akan bertambah dengan penjualan tembaga yang bias mencapai Rp 1 miliar, juga dari karton yang dilebur jadi bubur kertas. Sepuluh ribu ponsel bekas yang dibeli sekitar Rp 10 juta akan menghasilkan emas senilai Rp 45 juta, dan tembaga senilai Rp 1 miliar.Ini di luar penjualan perak dan timah. Namun di negeri kita, tak banyak ponsel yang dibuang. Pertumbuhan pelanggan seluler atau nirkabel masih tetap sebanding dengan jumlah masuknya ponsel baru. Pasar ponsel bekas pun lebih ramai dibanding pasar ponsel baru, karena banyak anggota masyarakat dari lapisan tertentu cenderung gonti-ganti ponsel, menukar-tambah ponsel yang baru 3 bulan dimilikinya dengan yang lebih baru.

Cara pengolahan Sim Card maupun Cara pengolahan limbah dari hand phone ini sangatlah mudah dan sederhana sekali, dan siapa pun dapat melakukan pengolahan emas dari limbah elektronik ini. Untuk cara pengolahan emas dari limbah ini tidaklah membutuhkan bahan kimia yang banyak, namun cukup dibutuhkan kesabaran dalam pengolahannya.  

7 komentar:

  1. wadohhhh di kalimantan bekas2 henpon telivisi bnyk bgtt.....

    BalasHapus
  2. wahhhhhh mantappppppp.....bakal jd pemulung emas ni gue...mkasih bnyak mas broooo

    BalasHapus
  3. Bagus bangaet ni blok,bisa jd inspirasi bagi para kreator di indonesia untuk berfikir seperti di negara yg sudah maju.salam dari kalbar,sintang.😁😁😁😁😁

    BalasHapus
  4. Terimakasih bloknya bisa jadi inspirasi kami dan ilmu yang bermanfaat.



    BalasHapus
  5. Terimakasih bloknya bisa jadi inspirasi kami dan ilmu yang bermanfaat.



    BalasHapus
  6. saya baru tau kalo fungsi emas sebagai pelapis komponen elektronik. manthab bro infonya

    BalasHapus
  7. Klo boleh tau, bagian yg dilapisi emas dalam monitor di bagian mana ya??

    BalasHapus